Selasa, 09 Oktober 2018

GIAT KEAGAMAAN POLSEK KENDAWANGAN BERSAMA MASYARAKAT

Kendawangan - dalam meningkatkan kualitas keimanan umat agama islam perlu adanya tausiyah atau siraman rohani dari para ulama atau tokoh agama kepada para masyarakatnya, dengan demikian akan adanya kualitas iman yang kuat atau baik maka kerukunan hidup antar umat beragama, kepedulian sosial serta nilai-nilai moral atau etika seseorang dan stabilitas keamanan akan terjaga dengan baik.

Berlangsung nya tabliq akbar yang dihadiri Personil Polsek Kendawangan bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda serta masyarakat dari desa Banjar Sari, Desa Kendawangan Kiri dan Desa Mekar Utama pada Selasa 09/10/2018, pukul 19.20 wib di Masjid AT-TAQWA Desa Kendawangan Kiri Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.

Kegiatan tersebut diadakan oleh pengurus masjid AT-TAQWA dengan para tokoh masyarakat Desa Kendawangan kiri, yang diundang menjadi penceramah dalam tabliq akbar tersebut yakni Ustad FADLAN GARAMATAN dari Papua, tema yang disampaikan terkait penjelasan beberapa ayat alqur'an, riwayat perjalan hidup Ustad FADLAN GARAMATAN di wilayahnya, kebesaran Allah dalam semesta alam yang harus dimengerti manusia tentang maksud dan tujuannya agar makluk ciptaan nya selamat dari dunia dan akhirat.

Berbagai ilmu agama dalam menata hidup disampaikan oleh tokoh agama tersebut guna meningkatkan kualitas keimanan umat muslim di kecamatan kendawangan, namun ada hal yang paling menarik dalam beberapa tausiyah oleh Ustad FADLAN tersebut terkait riwayat hidupnya dalam menyebarkan agama silam, dimulai dari pendidikannya tokoh agama tersebut adalah seorang mahasisiwa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 80 an. Dia merupakan salah satu mahasiswa yang memiliki kemampuan dalam bidang agama yang sangat mumpuni dibandingkan teman-teman yang lain, ketika masih menjadi mahasiswa banyak yang tidak percaya jika Ustadz Fadlan Garamatan adalah seorang muslim, pernah suatu kali ia diusir oleh dosennya sendiri karena sang dosen tidak percaya dengan keislaman yang dimiliki oleh Ustadz Fadlan Garamatan, Kemudian Ustadz Fadlan Garamatan melakukan ceramah selama hampir 2 jam dalam bidang agama, ternyata sang dosen merasa takjub dan kagum dengan apa yang dimiliki Ustadz Fadlan Garamatan, setelah lulus perguruan tinggi sang Ustad memilih untuk menyebarkan agama islam di tanah papua yang diketahui banyak terdapat agama non muslim dan peradaban suku pedalaman yang masih terbelakang dalam sudut pandang agama, dan penyebaran agama islam dimulai dari kampung halamnnya yakni Lembah Waliem Wamena,  yang pertama di islamkan nya adalah teman akrabnya yakni seorang pendeta di kampungnya, dengan berbudi pekerti yang luhur, tutur kata yang baik, kurang lebih tiga bulan pastur dengan keluarga nya menyatakan diri masuk islam kemudian sang Ustad mendapat hukuman dari pemerintah di daerahnya karena para umat kristen yang ada dikampunya tidak terima lantaran memasukan pendeta tersebut menjadi orang islam, setelah sang Ustad menjalani hukuman beberapa bulan sang ustad tetap kembali menjalankan misi menyebarkan agama islam dikampung nya dengan kesabaran dan keteguhan iman yang kuat akhirnya sebagian besar orang dikampung nya masuk agama islam, setelah itu sang ustad melanjutkan misinya ke daerah terpencil bersama tujuh orang rekannya dalam menyebarkan agama islam, dengan berjalan kaki selama 12 hari, terkurasnya tenaga selama perjalanan tidak menjadi halangan sang ustad dan timnya, ketika sampai di tempat yang dituju tidak lain kehidupan masyarakat nya masih sangat terbelakang, karena jauh dari pusat perbelanjaan  dan informasi, dimana para masyarakat pedalaman tidak menggunakan baju sebagai mana mestinya, kedatangan sang ustad ketika itu tidak disambut dengan baik, malah disambut dengan tombak oleh kepala suku sehingga mengenai salah satu kaki sang ustad yang akhirnya tim meninggalkan kampung tersebut untuk melakukan perawatan kaki tersebut kedokter, sekitar tiga bulan kaki sembuh tim kembali ke kampung tersebut ketika sampai, kepala suku yang melukai sang ustad mengalami sakit parah yang akhirnya sang ustad membawa kepala suku tersebut untuk berobat dengan kendaraan yang dibawanya, sungguh kebesaran hati yang luar biasa untuk melakukan hal tersebut, setelah sembuh akhirnya sang ustad dan timnya di terima di daerah terpencil tersebut dan hal yang utama diajarkan kepada kepala suku yakni mandi dengan menggunakan sabun mandi, sampo dan gosok gigi di sungai dikarenakan hal itu tidak pernah mereka lakukan, ketika diawal kepala suku sempat tidak mau membilas busa sabun dan sampo yang ada di badannya karena takut wanginya hilang sehingga ketika badan penuh busa sabun dan sampo kepala suku langsung keluar dan melanjutkan aktivitas nya sampai busa sampo dan sabun itu kering sendiri karena panas matahari dan itu menjadi keanehan para warga kampunya, namun akhirnya di hari yang ketiga kepala suku mengalami iritasi pada kulitnya dan akhirnya dia mengikuti petunjuk sang ustad yang baik dan benar dalam menggunakan sabun mandi dan sampo, setelah itu iritasi penyakit kulit hilang, kemudian saat sholat juhur kepala suku memperhatikan gerak dan ucapan sholat pardu tersebut yang dilakukan para tim kemudian kepala suku bertanya kepada sang ustad tentang ritual apa yang dilakukan kemudian disitulah awal mula ilmu agama islam diajarkan setelah dijelaskan dengan bahaya yang baik dan benar akhirnya kepala suku memerintahkan masyarakatnya untuk mengikuti agama sang ustad yakni agama islam.

Di sela-sela selesainya kegiatan tersebut, Ustad Fadlan Garamatan berpesan kepada personil Polsek Kendawangan yang hadir pada saat itu, agar selalu tingkatkan stabilitas keamanan dan bekerja sama dengan para ulama dalam menjaga moralitas masyarakat kecamatan kendawangan dari kerawanan politik pemilu serentak 2019 dan dari bahaya miras dan narkoba. 

Antusiasme masyarakat cukup ramai dalam menghadiri acara tersebut, karena profil sang ustad cukup dikagumi masyarakat, kegiatan berjalan lancar.(hmssekkdw)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar