Seperti silaturrahmi yang dilakukan oleh Kanit Binmas Polsek Kendawangan dengan jema'ah Tabligh di Masjid NURUL HUDA Dusun Tanjung Desa Mekar Utama Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, pada Jum'at 07/12/2018.
Silaturrahmi tersebut dilakukan ketika setelah selesai solat juhur dilakukan, dalam komunikasi tersebut dibahas masalah penanggulangan narkoba, dimana para remaja yang sudah ketergantungan Narkoba susah untuk diobati karena keterbatasan biaya oleh karena itu jema'ah Tabligh menawarkan solusi yakni jika Polsek Kendawangan mendapati para remaja diketahui sebagai pengguna narkoba yang tidak bisa dilanjutkan, maka jema'ah tabligh siap memberikan pembinaan bimbingan agama bagi para remaja tersebut selama 40 hari di tempat perkumpulan nya di Kelurahan Tuan-tuan Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, yang mana sebelumnya hal tersebut juga sudah dilakukan dan terbukti efektif karena para pecandu narkoba dan bahkan bandar narkoba jadi sadar, yang akhirnya meninggalkan kebiasaannya mengkonsumsi narkoba dan mengedarkan narkoba.
Dalam silaturrahmi tersebut Polsek Kendawangan juga menyampaikan himbauan pilkada damai 2019, demi terlaksananya pesta demokrasi yang aman dan kondusif, sehingga tidak terjadi perpecahan dimasyarakat, kemudian juga disampaikan masalah tahapan pemilu serentak 2019 dan menjelaskan potensi konflik sosial yang bisa mengganggu jalannya pesta demokrasi tersebut, antara lain sebab beredarnya berita hoax dimedia sosial dan adanya provokator disekitar masyarakat, itu akan menjadi penghambat jalannya pemilu serentak 2019, terutama ketika masa pemilihan atau penghitungan suara.
Tanggapan dari tokoh masyarakat sekaligus tokoh agama tersebut menyatakan kesiapan nya, membantu pihak Kepolisian Sektor Kendawangan, untuk menciptakan Pilkada yang aman, damai dan kondusif, dengan bersama-sama membina masyarakat untuk lebih berpikir positif dalam menghadapi pesta demokrasi 2019.
Situasi politik dimasa lalu di desa Mekar Utama tidak pernah menimbulkan kerawanan politik yang berpotensi konflik sosial, karena adanya pembinaan secara bersama-sama oleh beberapa instansi terkait serta didampingi para tokoh masyarakat dan agama. (sry85)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar